Minggu, 02 November 2014

Aku Pergi.

Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Cepat atau lambat.
Pepatah ini akan terjadi pada siapapun. Termasuk aku. 
Ya. Tentu ada air mata. 
Tentu saja ada semilir duka. 
Tapi aku percaya,
semua ini akan terlewati. 
Dan kembali baik - baik saja. 
Aku juga manusia biasa. 
Punya rasa rindu yang menggebu. 
Aku rindu menjadi diriku sendiri. 
Aku yang utuh.
Aku yang kukenali.
Aku yang kuinginkan.
Memang semua tak lagi sama. 
Tapi, percayalah ini yang terbaik.
Jangan ada benci apalagi caci.
Kita telah dewasa. 
Bukankah dewasa berarti siap melepaskan dan juga merelakan?
Kita masih bisa bertemu. 
Dalam nyata atau dalam doa. 
Kita masih bisa saling membahagiakan. Dalam peluk. 
Dalam tawa.
Semanis dulu.
Ini bukan kepergian.
Kita hanya sama - sama ingin meraih tujuan.
Tolong. 
Tolong, jangan anggap ini perpisahan.
Hanya raga kita yang terpisah.
Tapi hati ini masih saling bertautan.
Tapi ijinkan aku menyelamatkan hati.
Agar perbedaan ini tak menjadi bumerang,
untuk saling menyakiti.
Aku pergi. 
Karena aku ingin menjadi yang kuingini. 
Aku pergi.
Karena aku mencari yang terbaik.

G.