Selasa, 02 April 2013

Girlfriend. Boyfriend. Relationship.

PACAR. Menurut kamus bahasa Indonesia, berpacaran berasal dari kata pacar yg artinya teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan yg berdasarkan cinta kasih; kekasih.

Sebenarnya gpp sih kalo emg mau pacaran, selama kasih itu dari cinta yang BENAR tentu baik hubungan pacaran yang akan dibangun. Tapi kalo sebaliknya pasti kalian tau sendiri hasilnya gimana dan menurut gw mending ga usah pacaran sama sekali.

Cinta yang BENAR adalah cinta yang menghendaki yang terbaik bagi pasangannya sekalipun harus mengorbankan diri sendiri, sedangkan cinta yang TIDAK BENAR adalah cinta yang menghendaki yang terbaik bagi dirinya sendiri sekalipun harus mengorbankan orang lain termasuk pasangannya.

Sekarang gimana caranya bedain cinta yang BENAR atau TIDAK?

Coba periksa diri lo kira2 termasuk ga dalam gejala2 di bawah ini:

1. NO FRIENDSHIP.

Persahabatan adalah seperti dua orang yg mempunyai sasaran atau tujuan yang sama. Kepentingan yg sama membuat mereka jadi satu. Pacaran tanpa adanya rasa persahabatan punya dasar pemikiran dlm membangun sebuah hubungan,
"I am attracted to you, so let's get to know each other."

Sebaliknya, dasar pemikiran persahabatan adalah,
"We have a lot in common, why do not we enjoy it together?"

Jika daya tarik romantis terbentuk setelah mengembangkan suatu persahabatan, itu adalah Bonus Tambahan.

Suatu hubungan yg hanya didasarkan pada daya tarik fisik dan perasaan romantis itu cuma akan bertahan selama perasaan itu masih ada. Kalo udah bosen ? How ? Bingung kan pasti.

2. LOVE = PHYSICAL TOUCH

Pacaran seperti ini adalah pacaran yg dilakukan bukan dgn tujuan untuk saling berkomitmen. Ada HTS ( Hubungan Tanpa Status ) lah , TTM ( Teman Tapi Mesra ) lah , dan masih banyak lagi. Biasanya gaya pacaran ini dimulai dgn daya tarik fisik or non fisik ( baik, perhatian , peduli dan sejenisnya ) . Pokoknya semuanya berasal dari penampilannya dulu deh.

Pasangan ini ga saling memandang satu sama lain buat jadi calon pasangan hidup ato mempertimbangkan tanggung jawab untuk menikah. Sebaliknya, mereka fokus pada tuntutan gairah yg muncul pada saat itu. Dan dgn cara berpikir seperti itu, hubungan fisik bakal jd prioritas utama.
Padahal kedekatan mereka hanyalah karna menemukan adanya kesamaan kebutuhan yg mereka miliki saat itu, yaitu hawa nafsu, dan itu adalah DOSA.

3. OVERPROTECTIVE.

Pacaran jenis begini nih yang menganggap dunia milik berdua dan yang lain ngontrak. Mereka saling fokus satu sama lain sehingga orang-orang di aekitar mereka hanya dianggap sebagai latar belakang aja. Ada ya syukur, ga ada ya juga ga masalah. Padahal Amsal 15:22 jelas menuliskan,

"Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak."

Artinya, kita butuh orang lain untuk jadi penasihat dalam hubungan kita. Kalo cuma memandang dari relationship sm pacar kita otomatis sangat besar kemungkinan kita akan membuat keputusan dan penilaian yg salah.

Dalam Passion and Purity Elisabeth Elliot menyatakan, "Jika seorang pria tidak siap meminta seorang wanita utk menjadi istrinya, apa haknya untuk menuntut perhatian khusus dari wanita itu? Jika seorang wanita tidak diminta untuk menjadi istri seorang pria, mengapa wanita yang berpikiran sehat mau menjanjikan perhatian khusus kpd pria itu?"

Coba bayangin, kalo lo udah putus sama si doi, dan lo baru sadar bahwa hubungan lo sama temen2 lo yang lain jadi rusak selama ini .. Gimana hayoo ?

To be continued ..
Jesus bless us ❤

Tidak ada komentar:

Posting Komentar